Terbaru

Diberdayakan oleh Blogger.
Latest Post

Panthera Tigris

Written By Unknown on Minggu, 08 Desember 2013 | 14.12

Panthera tigris
Harimau loreng
Tiger
Peraturan Indonesia
                SK Mentan No. 421/Kpts/Um/8/1970 (tertulis: Panthera / Tigris sondaicai).
               
SK Mentan No. 327/Kpts/Um/7/1972 (tertulis: Felis tigris sumatrana)
                Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 1999 (tertulis Panthera tigris sumatrae, Panthera tigris sondaica)
Distribusi
                P. t. sondaica (Temminck, 1844) Jawa
                P. t. balica (Schawrz, 1912) Bali
                P. t. sumatrae (Pocock, 1929) Sumatera, Kepulauan Riau
Deskripsi
                Warna tubuh jingga kemerahan sampai hartal kemerahan., dengan bagian bawah krem. Tubuh dari hidung sampai ekor disleimuti dengan pola bergaris warna hitam dan abu-abu coklat dengan mata berwarna kebiruan. Tinggi bahu 95 cm panjang badan kurang dari 215 cm, bobot badan dewasa 130-225 kg
Kemiripan Jenis
                Panthera pardus, tubuh nila sampai coklat tua dan diselimuti bintik-bintik
Ekologi
                Hidup soliter dan kadang-kandang bersama anaknya. Umumnya aktif di malam hari. Sering memangsa babi, rusa, anjing, kambing, kodok, ikan, dan juga memangsa serangga. Di kandang stiap harinya mengkonsumsi daging 2,5-3 persend dari bobot badannya. Betina poliestrus, lam kebuntingan 105-113 hari, jumkah anak per kelahiran 1-6 ekor. Anak dilahirkan denga mata tertutup dengan bobot 1400-1600 gr (jantan) dan 700-`1200 gr (betina) dan membuka mata setelah 9-17 hari. Dewasa kelamin pada umur 3 tahun (betina) dan kurang dari 4 tahun (jantan). Harimau sanggup hidup mencapai umur 20 tahun.
Status Internasional
Nama Lokal
               
balemun, babiyat, harima godang (Sumatera), maung, meong, maung-lodaya, meyong, meyong lokbok, meyong gedhe, meyong sancang (Sunda), macan, sima, macan loreng, macan gede, macan gembong, macan cantel, lorek (Jawa) macan (Bali), harimau, rimau tunggal (Melayu).


Lutra Sumatrana

Lutra sumatrana (Gray, 1865)
Berang-berang sunung
Hairy-nosed Other

Peraturan Indonesia
               
Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999
Distribusi
                L. sumatrana (Gray, 1865): Sumatera, Kalimantan
Nama Asli
               
Barangia sumatrana (Gray, 1865)
Sinonim
                Lutra lovii (Guenther, 1876); Luitra fuliginosa (Jentink, 1892); Lutra brunnea (Pohle, 1920)
Deskripsi
               
Tubuh kecoklatan kecuali bagian bibir. Pipi dan kerongkongan berwarna keputihan. Ekor oval, rambut halus menyerupai wol. Jari kaki penuh dengan selaput renang, dengan bagian atas permukaan berambut tebal. Jari kedua sampai kelima hamper sama panjangnya dan semua kuku berkembang degan baik. Panjang badan 575-615 mm, panjang ekor 375-385 mm dan panjang telapak kaki belakang 103-107 mm.
Kemiripan Jenis
                Lutra perspicillata, Lutra lutra; area sekitar hidung (Rhinarium) tertutup oleh rambut
Ekologi
               
Hidup di pantai, hutan bakau dan sungai-sungai besar dengan pakan utamanya berupa ikan. Sering hidup menyendiri, berpasangan atau membuat kelompok dengan jumlah minimal 6 ekor.
Status Internasional
Nama Lokal
               
Sunung, barang-barang, bomper (Sumatera), ketong (Tagal), bongkol (Dusun), ambrang, anjing air, memerang kumis (Melayu)


Elephas Maximus Linnaeus

Elephas maximus Linnaeus, 1758
Gajah asia
Asian Elephant

Peraturan Indonesia
                Peraturan Perlindungan Binatang Liar 1931 (tertulis: Elephas indicus)
                Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999
Distribusi
                E. m. sumatranus (Temminck, 1847): Sumatera
                E. m. indicus (G. Cuvier, 1797): Kalimantan
Nama Asli
               
Elephas maximus (Temminck, 1847); Elephas indicus (Cuvier, 1798); Elephas asiaticus (Blumenbach, 1797); Elephas hirsutus, Lydekker, 1914.
Deskripsi
                Warna tubuh nila jada hingga hitam lontong. Sebagian besar jantan mempunyai gading 0,5-1,7 m dengan bobot 1500-15000 gr (satu buah) dan sebaliknya betina tidak memiliki atau sangat pendek gadingnya. Tinggi 1,7-2,6 (jantan) dan 1,5-2,2 m (betina)

Ekologi
               
Aktivitas harian biasannya di siang hari dan sering bermain air jika hari panas. Namun tidak jarang romongan gajah berjalan di malam hari. Luas daerah jelajahnya dapat mencapai 25-64 km2. Rute perpindahan dari tahun ketahun biasanya mengambil rute perjalanan yang sama. Pakan berupa daun-daun tua dan tidak jarang memakan pohon-pohon kecil . aktif pada pagi, sore dan malam hari sedangkan siang hari cenderung istirahat. Dijumpai di segala tipe hutan, terutama lebih menyukai di daerah yang berdekatan dengan akses ke sungai. 

Orinus Orca

Orinus orca (Linnaus, 1758)
Paus seguni
Killer Whale


Peraturan Indonesia
               
SK Mentan No. 35/Kpts/Um/10/1975 (tertulis: Dolphin)
                SK Mentan No. 716/Kpts/Um/10/1980 (tertulis: Cetacea)
                Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999 (tertulis: semua jenis dari famili Cetacea)

Distribusi
                O. orca (Linnaeus, 1758): Laut di perairan Indonesia dan sekitarnya



Nama Asli
               
Delphinus orca (Linnaeus, 1758)
Deskripsi
                Jeni ini mudah dibdakan dengan jenis lain karena bentuk sirip punggung yang sanagt tinggi yaitu sekitar 0,9 meter (betina) dan 1,8 meter (jantan). Sirip tersebut berbentuk segitiga. Moncong kepala agak tumpul dengan paruh pendek. Sirip dada besar dan oval dengan panjang untuk jantan dewasa mencapai 2 meter. Warna tubuh hitam dan putih. Warna putih di bagian bwah geraham, perut dan sisi bawah sirip ekor hingga daerah alat kelamin putih. Warna putih berbentuk lubang di sisi samping dan bagian atas dari sirip punggung, warna lubang putih tersebut juga dijumpai di sisi mata. Memiliki 10-12 pasang gigi besar di setiap rahangnya. Anak dilahirkan dengan panjang 2,1-2,4 m. Panjang maksimum jantan dewasa 10 m, sedangkan betina 8,5 m dengan bobot mencapai 10.000 kg
Kemiripan jenis
                Pseudorca crasseiden, sirip punggung tegak dan warna putih di pantat; Globicephala macrochynchus, sirip memiliki benjolan di dahi, warna putih di pantat.
Ekologi
               
Sering mendiami daerah yang berdekatan degan laut dalam. Jenis ini memakan burung laut, penyu, ikan, crustacean dan tidak jarang sering menyerang paus dan hewan laut lainnya.
Status Internasional

Nama Lokal
               
Seguni

Orcaella Brevirostris

Orcaella brevirostris (Gray, 1866)
Pesut Mahakam
Snubfin Dolphin

Peraturan Indonesia
                SK Mentan No. 35/Kpts/Um/10/1975 (tertulis Dolphin)
                SK Mentan No. 35/Kpts/Um/10/1975 (tertulis: Lumba-lumba air tawar/ Orcaella fluminalis)
                SK Mentan No. 716/Kpts/Um/10/1980 (tertulis: Cetacea)
                Peraturan Pemerintah No.7 Tahun 1999 (tertulus semua jenis dari familia Cetacea)

Distribusi
                O. brevirostris (Gray, 1866): Sungai Mahakam, laut perairan Indonesia dan sekitarnya

Klasifikasi
               
Kingdom              : Animalia
                Phylum                 : Chordata
                Class                      : Mammalia
                Order                    : Cetartiodactyla
                Family                   : Delphinidae
                Genus                   : Orcaella
                Spesies                 : Orcaella brevirostris

Nama Asli
                Orcaella brevirostris (Gray, 1866)
Sinonim
                Orcaella fluminalisi (Gray, 1871)
Deskripsi
                Sirip punggung berbentuk segitiga dan sangat kecil, tumpul melengkung diujung. Sirip ini terletak di tengah tubuh. Kepala tumpul dan tidak memiliki moncong. Garis mulut luru dengan lubang semprotan air berbentuk huruf U yang terbuka di depan. Warna bagian atas abu-abu kebiruan sampai biru lebam dengan bagian bawah lebih terang. Jumlah gigi 17-20 di rahang atas dan di rahang bawah 15-18 pasang. Anak di lahirkan dengan kisaran panjang 1 m. Panjang tubuh dewasa rata-rata 2m hingga 2,3m. memiliki benjolan bulat di dahi
Kemiripan jenis
                Grampus griseus, memiliki gigi di rahang bawah, tidak memiliki gigi di rahang atas; Feresa attenuate, Peponocephala electra, Lagenodelphi hosei, tidak memiliki benjolan di dahi; Lagenohynchus obliquides, memiliki pola tebal di bagian dubur dan tidak memiliki benjolan bulat di dahi.
Ekologi
                Hidup di sekitar pantai dan perairan tawar seperti di Sungai Mahakam atau sekitar peralihan antara perairan air tawar dan laut. Jenis ini berkelompok kurang dari 6 individu akan tetapi pernah terlihat berkelompok sekitar 15 inidividu. Jenis ini sering berasosoiasi dengan T. truntacus dan S. chinensis. Pakan utamanya berupa crustacean dan kelompok cumi-cumi.

Status Internasional


Nama Lokal
               
Ikan pesut, ikan bawni (Kalimantan), selareng (Kenyah), sempuh (Bahau), pust (Kutai)

Ratufa Bicolor

Ratufa bicolor (Sparman, 1778)
Jelarang hitam
Black-giant Squirel


Peraturan Indonesia
               
SK Mentan No.66/Kpts/Um/2/1973
                Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999

Distribusi
                R. b. laenata Miller, 1903: Kepulauan Banyak (Tuangku)
                R. b. batuana Lyon, 1917: Kepulauan Batu
                R. b. palliate Miller, 1902: Sumatera
                R. b. anambae Miller, 1900: Kepulauan Anambas (Jemaja)
                R. b. angusticeps Miller, 1901: Kepulauan Natuna (Lingung)
                R. b. bicolor Sparmann, 1778: Jawa Barat (bagian barat)
                R. b. albiceps Desmarest, 1817: Jawa (bagian timur), Bali

Klasifikasi
Kingdom              : Animalia
Phylum                 : Chordata
Class                      : Mammalia
Order                    : Rodentia
Family                   : Sciuridae
Genus                   : Ratufa
Spesies                 : Ratufa bicolor

Nama Asli
                Sciurus bicolor Sparmann, 1778

Sinonim
               
Sciurus javenis Zimmermann, 1780; Sciurus leschenaultia Desmarest, 1822; Sciurus albiceps Desmarest, 1816; Sciurus humeralis Coulon, 1836; Funambulus bicolor Fitzinger, 1867.
Deskripsi
                Warna punggung hitam atau coklat dengan telinga hitam, kaki depan hitam cenderung putih, pipi warna pucat, paha dan bahu hitam tidak pucat, warna hitam di dagu. Panjang tubuh maksimum 470 mm
Kemiripan Jenis
                Ratufa affinis, warna coklat di punggung dan yang berasal dari Kalimantan kadang-kadang hitam, kaki depan pucat atau gelap, tidak dijumpai tanda hitam di dagu
Ekologi
                Menenmpati habitat hutan primer, sekunder dari 500-2000 m dpl, menyukai pakan buah Fucus spp. Lama kebuntingan 5 minggu atau 28-35 hari dengan jumlah anak per kelahiran 2-3 ekor. Anak dilahirkan umumnya terjadi pada bulan April-Mei atau Agustus-September. Tercatat mampu sampai tahun masa hidupnya.
Status Internasional



Nama Lokal
               
Tupai janjang, tupai galang, bokol (Sumatera), bajing jelarang, jelarang (Sunda), jlarang, jalrang  (Jawa), kapkapan (Bali).


Cynocephalus Variegatus

Cynocephalus variegatus
Kubung Malaya
Flying Lemur


Peraturan Indonesia
                Peraturan Pemerintah no.7 Tahun 1999



Distribusi
                C. v. tuancu (Miller, 1903): Kepulauan Banyak (Tuangku)
                C. v. saturates (Miller, 1903): Kepulauan Batu (Tanahbela)
                C. v. tellonis Lyon, 1908: Kepulauan Batu (Tello)
                C. v. peninsulae Thomas, 1909: Bintan
                C. v. chombolis (Lyon, 1909): Kepulauan Lingga
                C. v. temminckii (Waterhouse, 1839): Sumatra, Bangka
                C. v. gracilis (Miller, 1903): Serasan, Subi, Kepulauan Natuna
                C. v. abboti (Lyon, 1911): Kepulauan Karimata
                C. v. natunae (Miller, 1903): Kalimantan, Bunguran, Banggi, Siantan, Kepulauan Anambas
                C. v. lautensis (Lyon, 1911): Laut, Sebuku
                C. v. variegatus (Audebert, 1799): Jawa

Klasifikasi
Kingdom              : Animalia
Phylum                 : Chordata
Class                      : Mammalia
Order                    : Dermoptera
Family                   : Cynocephalidae
Genus                   : Cynocehpalus
Spesies                 : Cynocephalus variegatus
Nama Asli
               
Galeopithecus variegatus Audebert, 1799.
Deskripsi
               
Warna tubuh tengguli dengan warna soga, di bagian atas banyak di jumpai percikan warna kecil-kecil abu-abu. Warna sangat kontras terletak di bagian leher antara coklat kekuningan di bagian bawah selaput terbang dan abu-abu tua sampai coklat tua di bagian atas. Garis punggung lebar. Mempunyai gigi depan yang berbentuk sisir. Keseluruhan kakinya mempunyai kuku yang tajam. Panjang kepala hingga badan 330-380 mm, panjang ekoer 239-265 mm dengan bobot badan 1108-1320 gr
Kemiripan Jenis
                Cynocephalus volans (Linnaeus, 1758), hanya di jumpai di kawasan Philipina, tidak mempunyai warna kontras di bagian leher, ukuran gigi seri pertama di geraham atas kecil kira-kira ¼ I2 sedangkan variegatus berukuran ½ I2 sedangkan variegatus berukuran ½ I2 .
Ekologi
                Jenis ini merupakan salah satu satwa yang sanggup melayang (tidak terbang) di udara. Untuk melayang, jenis ini harus memanjat lebih terlebih dahulu. Umumnya mendiami hutan priemer, sekunder, dan perkebunan. Sering tinggal di lubang pohon, pucuk mahkota pohon (kelapa) pada ketinggain sampai 1000 m dpl. Pada waktu memanjat pohon untuk melayang sering kali ekornya dilipat di bawah perutnya. Pakn utamanya adalah daun muda, bunga, buah-buhahn. Siang hari tidur dan aktif pada malam hingga pagi hari. Masa bunting 60 hari dengna satu anak dilahirkan.
Status Internatsional
IUCN Red List (October, 2009)
http://www.iucnredlist.org/


Nama Lokal:
               
Kubung, kubin (Sumatra), kaduk (Kalimantan Selatan), kuwung buhis, kuwung bulauw, kuwung luwet, kung (Kalimantan), tando, gaplek, krendo-kenceng, kendok, grindeh, walang kando, kulin (Jawa), cukbung (Sunda)

sidebar2

Subscribe via RSS Feed If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2013. Taksonomi Mamalia - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger