Latest Post
14.12
Panthera Tigris
Written By Unknown on Minggu, 08 Desember 2013 | 14.12
Panthera tigris
Harimau loreng
Tiger
Harimau loreng
Tiger
Peraturan Indonesia
SK Mentan No. 421/Kpts/Um/8/1970 (tertulis: Panthera / Tigris sondaicai).
SK Mentan No. 327/Kpts/Um/7/1972 (tertulis: Felis tigris sumatrana)
Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 1999 (tertulis Panthera tigris sumatrae, Panthera tigris sondaica)
SK Mentan No. 421/Kpts/Um/8/1970 (tertulis: Panthera / Tigris sondaicai).
SK Mentan No. 327/Kpts/Um/7/1972 (tertulis: Felis tigris sumatrana)
Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 1999 (tertulis Panthera tigris sumatrae, Panthera tigris sondaica)
Distribusi
P. t. sondaica (Temminck, 1844) Jawa
P. t. balica (Schawrz, 1912) Bali
P. t. sumatrae (Pocock, 1929) Sumatera, Kepulauan Riau
P. t. sondaica (Temminck, 1844) Jawa
P. t. balica (Schawrz, 1912) Bali
P. t. sumatrae (Pocock, 1929) Sumatera, Kepulauan Riau
Deskripsi
Warna tubuh jingga kemerahan sampai hartal kemerahan., dengan bagian bawah krem. Tubuh dari hidung sampai ekor disleimuti dengan pola bergaris warna hitam dan abu-abu coklat dengan mata berwarna kebiruan. Tinggi bahu 95 cm panjang badan kurang dari 215 cm, bobot badan dewasa 130-225 kg
Warna tubuh jingga kemerahan sampai hartal kemerahan., dengan bagian bawah krem. Tubuh dari hidung sampai ekor disleimuti dengan pola bergaris warna hitam dan abu-abu coklat dengan mata berwarna kebiruan. Tinggi bahu 95 cm panjang badan kurang dari 215 cm, bobot badan dewasa 130-225 kg
Kemiripan Jenis
Panthera pardus, tubuh nila sampai coklat tua dan diselimuti bintik-bintik
Panthera pardus, tubuh nila sampai coklat tua dan diselimuti bintik-bintik
Ekologi
Hidup soliter dan kadang-kandang bersama anaknya. Umumnya aktif di malam hari. Sering memangsa babi, rusa, anjing, kambing, kodok, ikan, dan juga memangsa serangga. Di kandang stiap harinya mengkonsumsi daging 2,5-3 persend dari bobot badannya. Betina poliestrus, lam kebuntingan 105-113 hari, jumkah anak per kelahiran 1-6 ekor. Anak dilahirkan denga mata tertutup dengan bobot 1400-1600 gr (jantan) dan 700-`1200 gr (betina) dan membuka mata setelah 9-17 hari. Dewasa kelamin pada umur 3 tahun (betina) dan kurang dari 4 tahun (jantan). Harimau sanggup hidup mencapai umur 20 tahun.
Hidup soliter dan kadang-kandang bersama anaknya. Umumnya aktif di malam hari. Sering memangsa babi, rusa, anjing, kambing, kodok, ikan, dan juga memangsa serangga. Di kandang stiap harinya mengkonsumsi daging 2,5-3 persend dari bobot badannya. Betina poliestrus, lam kebuntingan 105-113 hari, jumkah anak per kelahiran 1-6 ekor. Anak dilahirkan denga mata tertutup dengan bobot 1400-1600 gr (jantan) dan 700-`1200 gr (betina) dan membuka mata setelah 9-17 hari. Dewasa kelamin pada umur 3 tahun (betina) dan kurang dari 4 tahun (jantan). Harimau sanggup hidup mencapai umur 20 tahun.
Status Internasional
Nama Lokal
balemun, babiyat, harima godang (Sumatera), maung, meong, maung-lodaya, meyong, meyong lokbok, meyong gedhe, meyong sancang (Sunda), macan, sima, macan loreng, macan gede, macan gembong, macan cantel, lorek (Jawa) macan (Bali), harimau, rimau tunggal (Melayu).
balemun, babiyat, harima godang (Sumatera), maung, meong, maung-lodaya, meyong, meyong lokbok, meyong gedhe, meyong sancang (Sunda), macan, sima, macan loreng, macan gede, macan gembong, macan cantel, lorek (Jawa) macan (Bali), harimau, rimau tunggal (Melayu).
13.54
Lutra Sumatrana
Lutra sumatrana (Gray, 1865)
Berang-berang sunung
Hairy-nosed Other
Berang-berang sunung
Hairy-nosed Other
Peraturan Indonesia
Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999
Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999
Distribusi
L. sumatrana (Gray, 1865): Sumatera, Kalimantan
L. sumatrana (Gray, 1865): Sumatera, Kalimantan
Nama Asli
Barangia sumatrana (Gray, 1865)
Barangia sumatrana (Gray, 1865)
Sinonim
Lutra lovii (Guenther, 1876); Luitra fuliginosa (Jentink, 1892); Lutra brunnea (Pohle, 1920)
Lutra lovii (Guenther, 1876); Luitra fuliginosa (Jentink, 1892); Lutra brunnea (Pohle, 1920)
Deskripsi
Tubuh kecoklatan kecuali bagian bibir. Pipi dan kerongkongan berwarna keputihan. Ekor oval, rambut halus menyerupai wol. Jari kaki penuh dengan selaput renang, dengan bagian atas permukaan berambut tebal. Jari kedua sampai kelima hamper sama panjangnya dan semua kuku berkembang degan baik. Panjang badan 575-615 mm, panjang ekor 375-385 mm dan panjang telapak kaki belakang 103-107 mm.
Tubuh kecoklatan kecuali bagian bibir. Pipi dan kerongkongan berwarna keputihan. Ekor oval, rambut halus menyerupai wol. Jari kaki penuh dengan selaput renang, dengan bagian atas permukaan berambut tebal. Jari kedua sampai kelima hamper sama panjangnya dan semua kuku berkembang degan baik. Panjang badan 575-615 mm, panjang ekor 375-385 mm dan panjang telapak kaki belakang 103-107 mm.
Kemiripan Jenis
Lutra perspicillata, Lutra lutra; area sekitar hidung (Rhinarium) tertutup oleh rambut
Lutra perspicillata, Lutra lutra; area sekitar hidung (Rhinarium) tertutup oleh rambut
Ekologi
Hidup di pantai, hutan bakau dan sungai-sungai besar dengan pakan utamanya berupa ikan. Sering hidup menyendiri, berpasangan atau membuat kelompok dengan jumlah minimal 6 ekor.
Hidup di pantai, hutan bakau dan sungai-sungai besar dengan pakan utamanya berupa ikan. Sering hidup menyendiri, berpasangan atau membuat kelompok dengan jumlah minimal 6 ekor.
Status Internasional
Nama Lokal
Sunung, barang-barang, bomper (Sumatera), ketong (Tagal), bongkol (Dusun), ambrang, anjing air, memerang kumis (Melayu)
Sunung, barang-barang, bomper (Sumatera), ketong (Tagal), bongkol (Dusun), ambrang, anjing air, memerang kumis (Melayu)
13.47
Elephas Maximus Linnaeus
Elephas maximus Linnaeus, 1758
Gajah asia
Asian Elephant
Gajah asia
Asian Elephant
Peraturan Indonesia
Peraturan Perlindungan Binatang Liar 1931 (tertulis: Elephas indicus)
Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999
Peraturan Perlindungan Binatang Liar 1931 (tertulis: Elephas indicus)
Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999
Distribusi
E. m. sumatranus (Temminck, 1847): Sumatera
E. m. indicus (G. Cuvier, 1797): Kalimantan
E. m. sumatranus (Temminck, 1847): Sumatera
E. m. indicus (G. Cuvier, 1797): Kalimantan
Nama Asli
Elephas maximus (Temminck, 1847); Elephas indicus (Cuvier, 1798); Elephas asiaticus (Blumenbach, 1797); Elephas hirsutus, Lydekker, 1914.
Elephas maximus (Temminck, 1847); Elephas indicus (Cuvier, 1798); Elephas asiaticus (Blumenbach, 1797); Elephas hirsutus, Lydekker, 1914.
Deskripsi
Warna tubuh nila jada hingga hitam lontong. Sebagian besar jantan mempunyai gading 0,5-1,7 m dengan bobot 1500-15000 gr (satu buah) dan sebaliknya betina tidak memiliki atau sangat pendek gadingnya. Tinggi 1,7-2,6 (jantan) dan 1,5-2,2 m (betina)
Warna tubuh nila jada hingga hitam lontong. Sebagian besar jantan mempunyai gading 0,5-1,7 m dengan bobot 1500-15000 gr (satu buah) dan sebaliknya betina tidak memiliki atau sangat pendek gadingnya. Tinggi 1,7-2,6 (jantan) dan 1,5-2,2 m (betina)
Ekologi
Aktivitas harian biasannya di siang hari dan sering bermain air jika hari panas. Namun tidak jarang romongan gajah berjalan di malam hari. Luas daerah jelajahnya dapat mencapai 25-64 km2. Rute perpindahan dari tahun ketahun biasanya mengambil rute perjalanan yang sama. Pakan berupa daun-daun tua dan tidak jarang memakan pohon-pohon kecil . aktif pada pagi, sore dan malam hari sedangkan siang hari cenderung istirahat. Dijumpai di segala tipe hutan, terutama lebih menyukai di daerah yang berdekatan dengan akses ke sungai.
Aktivitas harian biasannya di siang hari dan sering bermain air jika hari panas. Namun tidak jarang romongan gajah berjalan di malam hari. Luas daerah jelajahnya dapat mencapai 25-64 km2. Rute perpindahan dari tahun ketahun biasanya mengambil rute perjalanan yang sama. Pakan berupa daun-daun tua dan tidak jarang memakan pohon-pohon kecil . aktif pada pagi, sore dan malam hari sedangkan siang hari cenderung istirahat. Dijumpai di segala tipe hutan, terutama lebih menyukai di daerah yang berdekatan dengan akses ke sungai.
13.42
Orinus Orca
Orinus orca (Linnaus, 1758)
Paus seguni
Killer Whale
Paus seguni
Killer Whale
Peraturan Indonesia
SK Mentan No. 35/Kpts/Um/10/1975 (tertulis: Dolphin)
SK Mentan No. 716/Kpts/Um/10/1980 (tertulis: Cetacea)
Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999 (tertulis: semua jenis dari famili Cetacea)
SK Mentan No. 35/Kpts/Um/10/1975 (tertulis: Dolphin)
SK Mentan No. 716/Kpts/Um/10/1980 (tertulis: Cetacea)
Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999 (tertulis: semua jenis dari famili Cetacea)
Distribusi
O. orca (Linnaeus, 1758): Laut di perairan Indonesia dan sekitarnya
O. orca (Linnaeus, 1758): Laut di perairan Indonesia dan sekitarnya
Nama Asli
Delphinus orca (Linnaeus, 1758)
Delphinus orca (Linnaeus, 1758)
Deskripsi
Jeni ini mudah dibdakan dengan jenis lain karena bentuk sirip punggung yang sanagt tinggi yaitu sekitar 0,9 meter (betina) dan 1,8 meter (jantan). Sirip tersebut berbentuk segitiga. Moncong kepala agak tumpul dengan paruh pendek. Sirip dada besar dan oval dengan panjang untuk jantan dewasa mencapai 2 meter. Warna tubuh hitam dan putih. Warna putih di bagian bwah geraham, perut dan sisi bawah sirip ekor hingga daerah alat kelamin putih. Warna putih berbentuk lubang di sisi samping dan bagian atas dari sirip punggung, warna lubang putih tersebut juga dijumpai di sisi mata. Memiliki 10-12 pasang gigi besar di setiap rahangnya. Anak dilahirkan dengan panjang 2,1-2,4 m. Panjang maksimum jantan dewasa 10 m, sedangkan betina 8,5 m dengan bobot mencapai 10.000 kg
Jeni ini mudah dibdakan dengan jenis lain karena bentuk sirip punggung yang sanagt tinggi yaitu sekitar 0,9 meter (betina) dan 1,8 meter (jantan). Sirip tersebut berbentuk segitiga. Moncong kepala agak tumpul dengan paruh pendek. Sirip dada besar dan oval dengan panjang untuk jantan dewasa mencapai 2 meter. Warna tubuh hitam dan putih. Warna putih di bagian bwah geraham, perut dan sisi bawah sirip ekor hingga daerah alat kelamin putih. Warna putih berbentuk lubang di sisi samping dan bagian atas dari sirip punggung, warna lubang putih tersebut juga dijumpai di sisi mata. Memiliki 10-12 pasang gigi besar di setiap rahangnya. Anak dilahirkan dengan panjang 2,1-2,4 m. Panjang maksimum jantan dewasa 10 m, sedangkan betina 8,5 m dengan bobot mencapai 10.000 kg
Kemiripan jenis
Pseudorca crasseiden, sirip punggung tegak dan warna putih di pantat; Globicephala macrochynchus, sirip memiliki benjolan di dahi, warna putih di pantat.
Pseudorca crasseiden, sirip punggung tegak dan warna putih di pantat; Globicephala macrochynchus, sirip memiliki benjolan di dahi, warna putih di pantat.
Ekologi
Sering mendiami daerah yang berdekatan degan laut dalam. Jenis ini memakan burung laut, penyu, ikan, crustacean dan tidak jarang sering menyerang paus dan hewan laut lainnya.
Sering mendiami daerah yang berdekatan degan laut dalam. Jenis ini memakan burung laut, penyu, ikan, crustacean dan tidak jarang sering menyerang paus dan hewan laut lainnya.
Status Internasional
Nama Lokal
Seguni
Seguni
07.12
Orcaella Brevirostris
Orcaella brevirostris (Gray, 1866)
Pesut Mahakam
Snubfin Dolphin
Pesut Mahakam
Snubfin Dolphin
Peraturan Indonesia
SK Mentan No. 35/Kpts/Um/10/1975 (tertulis Dolphin)
SK Mentan No. 35/Kpts/Um/10/1975 (tertulis: Lumba-lumba air tawar/ Orcaella fluminalis)
SK Mentan No. 716/Kpts/Um/10/1980 (tertulis: Cetacea)
Peraturan Pemerintah No.7 Tahun 1999 (tertulus semua jenis dari familia Cetacea)
SK Mentan No. 35/Kpts/Um/10/1975 (tertulis Dolphin)
SK Mentan No. 35/Kpts/Um/10/1975 (tertulis: Lumba-lumba air tawar/ Orcaella fluminalis)
SK Mentan No. 716/Kpts/Um/10/1980 (tertulis: Cetacea)
Peraturan Pemerintah No.7 Tahun 1999 (tertulus semua jenis dari familia Cetacea)
Distribusi
O. brevirostris (Gray, 1866): Sungai Mahakam, laut perairan Indonesia dan sekitarnya
O. brevirostris (Gray, 1866): Sungai Mahakam, laut perairan Indonesia dan sekitarnya
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Kingdom : Animalia
Phylum :
Chordata
Class :
Mammalia
Order :
Cetartiodactyla
Family :
Delphinidae
Genus :
Orcaella
Spesies : Orcaella brevirostris
Spesies : Orcaella brevirostris
Nama Asli
Orcaella brevirostris (Gray, 1866)
Orcaella brevirostris (Gray, 1866)
Sinonim
Orcaella fluminalisi (Gray, 1871)
Orcaella fluminalisi (Gray, 1871)
Deskripsi
Sirip punggung berbentuk segitiga dan sangat kecil, tumpul melengkung diujung. Sirip ini terletak di tengah tubuh. Kepala tumpul dan tidak memiliki moncong. Garis mulut luru dengan lubang semprotan air berbentuk huruf U yang terbuka di depan. Warna bagian atas abu-abu kebiruan sampai biru lebam dengan bagian bawah lebih terang. Jumlah gigi 17-20 di rahang atas dan di rahang bawah 15-18 pasang. Anak di lahirkan dengan kisaran panjang 1 m. Panjang tubuh dewasa rata-rata 2m hingga 2,3m. memiliki benjolan bulat di dahi
Sirip punggung berbentuk segitiga dan sangat kecil, tumpul melengkung diujung. Sirip ini terletak di tengah tubuh. Kepala tumpul dan tidak memiliki moncong. Garis mulut luru dengan lubang semprotan air berbentuk huruf U yang terbuka di depan. Warna bagian atas abu-abu kebiruan sampai biru lebam dengan bagian bawah lebih terang. Jumlah gigi 17-20 di rahang atas dan di rahang bawah 15-18 pasang. Anak di lahirkan dengan kisaran panjang 1 m. Panjang tubuh dewasa rata-rata 2m hingga 2,3m. memiliki benjolan bulat di dahi
Kemiripan jenis
Grampus griseus, memiliki gigi di rahang bawah, tidak memiliki gigi di rahang atas; Feresa attenuate, Peponocephala electra, Lagenodelphi hosei, tidak memiliki benjolan di dahi; Lagenohynchus obliquides, memiliki pola tebal di bagian dubur dan tidak memiliki benjolan bulat di dahi.
Grampus griseus, memiliki gigi di rahang bawah, tidak memiliki gigi di rahang atas; Feresa attenuate, Peponocephala electra, Lagenodelphi hosei, tidak memiliki benjolan di dahi; Lagenohynchus obliquides, memiliki pola tebal di bagian dubur dan tidak memiliki benjolan bulat di dahi.
Ekologi
Hidup di sekitar pantai dan perairan tawar seperti di Sungai Mahakam atau sekitar peralihan antara perairan air tawar dan laut. Jenis ini berkelompok kurang dari 6 individu akan tetapi pernah terlihat berkelompok sekitar 15 inidividu. Jenis ini sering berasosoiasi dengan T. truntacus dan S. chinensis. Pakan utamanya berupa crustacean dan kelompok cumi-cumi.
Hidup di sekitar pantai dan perairan tawar seperti di Sungai Mahakam atau sekitar peralihan antara perairan air tawar dan laut. Jenis ini berkelompok kurang dari 6 individu akan tetapi pernah terlihat berkelompok sekitar 15 inidividu. Jenis ini sering berasosoiasi dengan T. truntacus dan S. chinensis. Pakan utamanya berupa crustacean dan kelompok cumi-cumi.
Status Internasional
Nama Lokal
Ikan pesut, ikan bawni (Kalimantan), selareng (Kenyah), sempuh (Bahau), pust (Kutai)
Ikan pesut, ikan bawni (Kalimantan), selareng (Kenyah), sempuh (Bahau), pust (Kutai)
07.05
Ratufa Bicolor
Ratufa bicolor (Sparman, 1778)
Jelarang hitam
Black-giant Squirel
Jelarang hitam
Black-giant Squirel
Peraturan Indonesia
SK Mentan No.66/Kpts/Um/2/1973
Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999
SK Mentan No.66/Kpts/Um/2/1973
Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999
Distribusi
R. b. laenata Miller, 1903: Kepulauan Banyak (Tuangku)
R. b. batuana Lyon, 1917: Kepulauan Batu
R. b. palliate Miller, 1902: Sumatera
R. b. anambae Miller, 1900: Kepulauan Anambas (Jemaja)
R. b. angusticeps Miller, 1901: Kepulauan Natuna (Lingung)
R. b. bicolor Sparmann, 1778: Jawa Barat (bagian barat)
R. b. albiceps Desmarest, 1817: Jawa (bagian timur), Bali
R. b. laenata Miller, 1903: Kepulauan Banyak (Tuangku)
R. b. batuana Lyon, 1917: Kepulauan Batu
R. b. palliate Miller, 1902: Sumatera
R. b. anambae Miller, 1900: Kepulauan Anambas (Jemaja)
R. b. angusticeps Miller, 1901: Kepulauan Natuna (Lingung)
R. b. bicolor Sparmann, 1778: Jawa Barat (bagian barat)
R. b. albiceps Desmarest, 1817: Jawa (bagian timur), Bali
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Mammalia
Order : Rodentia
Family : Sciuridae
Genus : Ratufa
Spesies : Ratufa bicolor
Nama Asli
Sciurus bicolor Sparmann, 1778
Sciurus bicolor Sparmann, 1778
Sinonim
Sciurus javenis Zimmermann, 1780; Sciurus leschenaultia Desmarest, 1822; Sciurus albiceps Desmarest, 1816; Sciurus humeralis Coulon, 1836; Funambulus bicolor Fitzinger, 1867.
Sciurus javenis Zimmermann, 1780; Sciurus leschenaultia Desmarest, 1822; Sciurus albiceps Desmarest, 1816; Sciurus humeralis Coulon, 1836; Funambulus bicolor Fitzinger, 1867.
Deskripsi
Warna punggung hitam atau coklat dengan telinga hitam, kaki depan hitam cenderung putih, pipi warna pucat, paha dan bahu hitam tidak pucat, warna hitam di dagu. Panjang tubuh maksimum 470 mm
Warna punggung hitam atau coklat dengan telinga hitam, kaki depan hitam cenderung putih, pipi warna pucat, paha dan bahu hitam tidak pucat, warna hitam di dagu. Panjang tubuh maksimum 470 mm
Kemiripan Jenis
Ratufa affinis, warna coklat di punggung dan yang berasal dari Kalimantan kadang-kadang hitam, kaki depan pucat atau gelap, tidak dijumpai tanda hitam di dagu
Ratufa affinis, warna coklat di punggung dan yang berasal dari Kalimantan kadang-kadang hitam, kaki depan pucat atau gelap, tidak dijumpai tanda hitam di dagu
Ekologi
Menenmpati habitat hutan primer, sekunder dari 500-2000 m dpl, menyukai pakan buah Fucus spp. Lama kebuntingan 5 minggu atau 28-35 hari dengan jumlah anak per kelahiran 2-3 ekor. Anak dilahirkan umumnya terjadi pada bulan April-Mei atau Agustus-September. Tercatat mampu sampai tahun masa hidupnya.
Menenmpati habitat hutan primer, sekunder dari 500-2000 m dpl, menyukai pakan buah Fucus spp. Lama kebuntingan 5 minggu atau 28-35 hari dengan jumlah anak per kelahiran 2-3 ekor. Anak dilahirkan umumnya terjadi pada bulan April-Mei atau Agustus-September. Tercatat mampu sampai tahun masa hidupnya.
Status Internasional
Nama Lokal
Tupai janjang, tupai galang, bokol (Sumatera), bajing jelarang, jelarang (Sunda), jlarang, jalrang (Jawa), kapkapan (Bali).
Tupai janjang, tupai galang, bokol (Sumatera), bajing jelarang, jelarang (Sunda), jlarang, jalrang (Jawa), kapkapan (Bali).
06.48
Cynocephalus Variegatus
Cynocephalus variegatus
Kubung Malaya
Flying Lemur
Kubung Malaya
Flying Lemur
Peraturan Indonesia
Peraturan Pemerintah no.7 Tahun 1999
Peraturan Pemerintah no.7 Tahun 1999
Distribusi
C. v. tuancu (Miller, 1903): Kepulauan Banyak (Tuangku)
C. v. saturates (Miller, 1903): Kepulauan Batu (Tanahbela)
C. v. tellonis Lyon, 1908: Kepulauan Batu (Tello)
C. v. peninsulae Thomas, 1909: Bintan
C. v. chombolis (Lyon, 1909): Kepulauan Lingga
C. v. temminckii (Waterhouse, 1839): Sumatra, Bangka
C. v. gracilis (Miller, 1903): Serasan, Subi, Kepulauan Natuna
C. v. abboti (Lyon, 1911): Kepulauan Karimata
C. v. natunae (Miller, 1903): Kalimantan, Bunguran, Banggi, Siantan, Kepulauan Anambas
C. v. lautensis (Lyon, 1911): Laut, Sebuku
C. v. variegatus (Audebert, 1799): Jawa
C. v. tuancu (Miller, 1903): Kepulauan Banyak (Tuangku)
C. v. saturates (Miller, 1903): Kepulauan Batu (Tanahbela)
C. v. tellonis Lyon, 1908: Kepulauan Batu (Tello)
C. v. peninsulae Thomas, 1909: Bintan
C. v. chombolis (Lyon, 1909): Kepulauan Lingga
C. v. temminckii (Waterhouse, 1839): Sumatra, Bangka
C. v. gracilis (Miller, 1903): Serasan, Subi, Kepulauan Natuna
C. v. abboti (Lyon, 1911): Kepulauan Karimata
C. v. natunae (Miller, 1903): Kalimantan, Bunguran, Banggi, Siantan, Kepulauan Anambas
C. v. lautensis (Lyon, 1911): Laut, Sebuku
C. v. variegatus (Audebert, 1799): Jawa
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Mammalia
Order : Dermoptera
Family : Cynocephalidae
Genus : Cynocehpalus
Spesies : Cynocephalus variegatus
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Mammalia
Order : Dermoptera
Family : Cynocephalidae
Genus : Cynocehpalus
Spesies : Cynocephalus variegatus
Nama Asli
Galeopithecus variegatus Audebert, 1799.
Galeopithecus variegatus Audebert, 1799.
Deskripsi
Warna tubuh tengguli dengan warna soga, di bagian atas banyak di jumpai percikan warna kecil-kecil abu-abu. Warna sangat kontras terletak di bagian leher antara coklat kekuningan di bagian bawah selaput terbang dan abu-abu tua sampai coklat tua di bagian atas. Garis punggung lebar. Mempunyai gigi depan yang berbentuk sisir. Keseluruhan kakinya mempunyai kuku yang tajam. Panjang kepala hingga badan 330-380 mm, panjang ekoer 239-265 mm dengan bobot badan 1108-1320 gr
Warna tubuh tengguli dengan warna soga, di bagian atas banyak di jumpai percikan warna kecil-kecil abu-abu. Warna sangat kontras terletak di bagian leher antara coklat kekuningan di bagian bawah selaput terbang dan abu-abu tua sampai coklat tua di bagian atas. Garis punggung lebar. Mempunyai gigi depan yang berbentuk sisir. Keseluruhan kakinya mempunyai kuku yang tajam. Panjang kepala hingga badan 330-380 mm, panjang ekoer 239-265 mm dengan bobot badan 1108-1320 gr
Kemiripan Jenis
Cynocephalus volans (Linnaeus, 1758), hanya di jumpai di kawasan Philipina, tidak mempunyai warna kontras di bagian leher, ukuran gigi seri pertama di geraham atas kecil kira-kira ¼ I2 sedangkan variegatus berukuran ½ I2 sedangkan variegatus berukuran ½ I2 .
Cynocephalus volans (Linnaeus, 1758), hanya di jumpai di kawasan Philipina, tidak mempunyai warna kontras di bagian leher, ukuran gigi seri pertama di geraham atas kecil kira-kira ¼ I2 sedangkan variegatus berukuran ½ I2 sedangkan variegatus berukuran ½ I2 .
Ekologi
Jenis ini merupakan salah satu satwa yang sanggup melayang (tidak terbang) di udara. Untuk melayang, jenis ini harus memanjat lebih terlebih dahulu. Umumnya mendiami hutan priemer, sekunder, dan perkebunan. Sering tinggal di lubang pohon, pucuk mahkota pohon (kelapa) pada ketinggain sampai 1000 m dpl. Pada waktu memanjat pohon untuk melayang sering kali ekornya dilipat di bawah perutnya. Pakn utamanya adalah daun muda, bunga, buah-buhahn. Siang hari tidur dan aktif pada malam hingga pagi hari. Masa bunting 60 hari dengna satu anak dilahirkan.
Jenis ini merupakan salah satu satwa yang sanggup melayang (tidak terbang) di udara. Untuk melayang, jenis ini harus memanjat lebih terlebih dahulu. Umumnya mendiami hutan priemer, sekunder, dan perkebunan. Sering tinggal di lubang pohon, pucuk mahkota pohon (kelapa) pada ketinggain sampai 1000 m dpl. Pada waktu memanjat pohon untuk melayang sering kali ekornya dilipat di bawah perutnya. Pakn utamanya adalah daun muda, bunga, buah-buhahn. Siang hari tidur dan aktif pada malam hingga pagi hari. Masa bunting 60 hari dengna satu anak dilahirkan.
Status Internatsional
IUCN Red List (October, 2009)
http://www.iucnredlist.org/
IUCN Red List (October, 2009)
http://www.iucnredlist.org/
Nama Lokal:
Kubung, kubin (Sumatra), kaduk (Kalimantan Selatan), kuwung buhis, kuwung bulauw, kuwung luwet, kung (Kalimantan), tando, gaplek, krendo-kenceng, kendok, grindeh, walang kando, kulin (Jawa), cukbung (Sunda)
Kubung, kubin (Sumatra), kaduk (Kalimantan Selatan), kuwung buhis, kuwung bulauw, kuwung luwet, kung (Kalimantan), tando, gaplek, krendo-kenceng, kendok, grindeh, walang kando, kulin (Jawa), cukbung (Sunda)