Home » » Nycticebus Coucang

Nycticebus Coucang

Written By Unknown on Minggu, 08 Desember 2013 | 06.20

Nycticebus coucang (Boddaert, 1785)
Kukang bukang
Slow Loris

Peraturan Indonesia
               
SK Mentan No. 66/Kpts/Um/2/1973

                Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999

Distribusi
                N. c. buku (Martin, 1838): Sumatra (selain ditempati oleh N. c. brachycepahalus)

                N. c. brachycephalus (Sody, 1949): Tebingtinggi, Pantai timur Sumatra
                N. c. bancanus (Lyon, 1906): Kepulauan Riau, Bangka
                N. c. natunae (Stone, 1902): Bunguran, Natuna Besar
                N. c. borneanus (Lyon, 1906): Kepulauan Karimata, Kalimantan


Nama Asli:
               
Semnopithecus buku (Martin, 1838)

                Nyctecebus sumatrensis (Ludeking, 1826)
Deskripsi
               
Mata bulat, ekor sangat pendek. Warna rambut kuning kecoklatan dengan garis coklat tua di sepanjang punggungnya. Warna coklat juga melingkari matanya sehingga terkesan memakai kaca mata, di atas kedua alis bola mata menjulur warna coklat tua dan bersatu di punggung dan di antara kedua warna yang berada di atas alis bola mata tersebut membentuk warna coklat muda. Pada waktu malam mata merefleks jika terkena sorot sinar dan terlihat mata berwarna kemerahan. Kuku tangan sangat tajam dan melengkung , ibu jari membesar dengan jari kedua pendek. Gigi seri selalu berjumlah 4, panjang badan 300-365 mm dengan bobot badan 1000-2000 gr.



Kemiripan Jenis
               
Nycticebus javanicus hanya terdapat di Jawa, warna di bagian atas di atas alis kedua bola mata berwarna putih, gigi seri 2, 3, atau 4.
Ekologi
               
Dijumpai di hutan primer dan sekunder di dataran rendah atau pegunungan, hutan bamboo, bakau dan tidak jarang dijumpai di perkebunan coklat. Pergerakannya sangat lamban dan jarang dijumpai turin ke tanah. Pada umumnya hidup menyendiri di malam hari dengan pakan utamanya serangga, moluska, mamalia kecil, cicak, buah-buahan yang lunak seperti Piper aduncum dan kadang makan buah coklat. Kebuntingan dicapai pada kurun waktu 193 hari dengan siklus menstruasi 37-54 hari. Dewasa kelamin 18-24 bulan, anak memisahkan diri dari induknya 12-14 bulan. Di laboratorium jenis ini sanggup hidup sampai mencapai umur 12 tahun 8 bulan.
Status Internasional

Nama Lokal
               
Bukang, kemalasan, kongkang (Sumatra), buku-semunding (Riau, Sumatra bagian Timur, Bangka) Ria, pincha-tingaling (Sumatra), putra bayur, bakiki (Punan, Pasir), beruk alun, bengkong (Kayan), daou laon (Melap), duk talon (Keanyah), fugah, pugah (Lun Dayak, Kelabit), kuge (Berau), hafat lumut (Bahau), kelawat jumok (Berau), pakiki (Melayu), songneong (Modang), warik bamban (Bukit), woruk pukot (Dusun).
Share this article :

Posting Komentar

sidebar2

Subscribe via RSS Feed If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2013. Taksonomi Mamalia - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger