Nycticebus coucang (Boddaert, 1785)
Kukang bukang
Slow Loris
Kukang bukang
Slow Loris
Peraturan Indonesia
SK Mentan No. 66/Kpts/Um/2/1973
Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999
SK Mentan No. 66/Kpts/Um/2/1973
Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999
Distribusi
N. c. buku (Martin, 1838): Sumatra (selain ditempati oleh N. c. brachycepahalus)
N. c. brachycephalus (Sody, 1949): Tebingtinggi, Pantai timur Sumatra
N. c. bancanus (Lyon, 1906): Kepulauan Riau, Bangka
N. c. natunae (Stone, 1902): Bunguran, Natuna Besar
N. c. borneanus (Lyon, 1906): Kepulauan Karimata, Kalimantan
N. c. buku (Martin, 1838): Sumatra (selain ditempati oleh N. c. brachycepahalus)
N. c. brachycephalus (Sody, 1949): Tebingtinggi, Pantai timur Sumatra
N. c. bancanus (Lyon, 1906): Kepulauan Riau, Bangka
N. c. natunae (Stone, 1902): Bunguran, Natuna Besar
N. c. borneanus (Lyon, 1906): Kepulauan Karimata, Kalimantan
Nama Asli:
Semnopithecus buku (Martin, 1838)
Nyctecebus sumatrensis (Ludeking, 1826)
Semnopithecus buku (Martin, 1838)
Nyctecebus sumatrensis (Ludeking, 1826)
Deskripsi
Mata bulat, ekor sangat pendek. Warna rambut kuning kecoklatan dengan garis coklat tua di sepanjang punggungnya. Warna coklat juga melingkari matanya sehingga terkesan memakai kaca mata, di atas kedua alis bola mata menjulur warna coklat tua dan bersatu di punggung dan di antara kedua warna yang berada di atas alis bola mata tersebut membentuk warna coklat muda. Pada waktu malam mata merefleks jika terkena sorot sinar dan terlihat mata berwarna kemerahan. Kuku tangan sangat tajam dan melengkung , ibu jari membesar dengan jari kedua pendek. Gigi seri selalu berjumlah 4, panjang badan 300-365 mm dengan bobot badan 1000-2000 gr.
Mata bulat, ekor sangat pendek. Warna rambut kuning kecoklatan dengan garis coklat tua di sepanjang punggungnya. Warna coklat juga melingkari matanya sehingga terkesan memakai kaca mata, di atas kedua alis bola mata menjulur warna coklat tua dan bersatu di punggung dan di antara kedua warna yang berada di atas alis bola mata tersebut membentuk warna coklat muda. Pada waktu malam mata merefleks jika terkena sorot sinar dan terlihat mata berwarna kemerahan. Kuku tangan sangat tajam dan melengkung , ibu jari membesar dengan jari kedua pendek. Gigi seri selalu berjumlah 4, panjang badan 300-365 mm dengan bobot badan 1000-2000 gr.
Kemiripan Jenis
Nycticebus javanicus hanya terdapat di Jawa, warna di bagian atas di atas alis kedua bola mata berwarna putih, gigi seri 2, 3, atau 4.
Nycticebus javanicus hanya terdapat di Jawa, warna di bagian atas di atas alis kedua bola mata berwarna putih, gigi seri 2, 3, atau 4.
Ekologi
Dijumpai di hutan primer dan sekunder di dataran rendah atau pegunungan, hutan bamboo, bakau dan tidak jarang dijumpai di perkebunan coklat. Pergerakannya sangat lamban dan jarang dijumpai turin ke tanah. Pada umumnya hidup menyendiri di malam hari dengan pakan utamanya serangga, moluska, mamalia kecil, cicak, buah-buahan yang lunak seperti Piper aduncum dan kadang makan buah coklat. Kebuntingan dicapai pada kurun waktu 193 hari dengan siklus menstruasi 37-54 hari. Dewasa kelamin 18-24 bulan, anak memisahkan diri dari induknya 12-14 bulan. Di laboratorium jenis ini sanggup hidup sampai mencapai umur 12 tahun 8 bulan.
Dijumpai di hutan primer dan sekunder di dataran rendah atau pegunungan, hutan bamboo, bakau dan tidak jarang dijumpai di perkebunan coklat. Pergerakannya sangat lamban dan jarang dijumpai turin ke tanah. Pada umumnya hidup menyendiri di malam hari dengan pakan utamanya serangga, moluska, mamalia kecil, cicak, buah-buahan yang lunak seperti Piper aduncum dan kadang makan buah coklat. Kebuntingan dicapai pada kurun waktu 193 hari dengan siklus menstruasi 37-54 hari. Dewasa kelamin 18-24 bulan, anak memisahkan diri dari induknya 12-14 bulan. Di laboratorium jenis ini sanggup hidup sampai mencapai umur 12 tahun 8 bulan.
Status Internasional
Nama Lokal
Bukang, kemalasan, kongkang (Sumatra), buku-semunding (Riau, Sumatra bagian Timur, Bangka) Ria, pincha-tingaling (Sumatra), putra bayur, bakiki (Punan, Pasir), beruk alun, bengkong (Kayan), daou laon (Melap), duk talon (Keanyah), fugah, pugah (Lun Dayak, Kelabit), kuge (Berau), hafat lumut (Bahau), kelawat jumok (Berau), pakiki (Melayu), songneong (Modang), warik bamban (Bukit), woruk pukot (Dusun).
Bukang, kemalasan, kongkang (Sumatra), buku-semunding (Riau, Sumatra bagian Timur, Bangka) Ria, pincha-tingaling (Sumatra), putra bayur, bakiki (Punan, Pasir), beruk alun, bengkong (Kayan), daou laon (Melap), duk talon (Keanyah), fugah, pugah (Lun Dayak, Kelabit), kuge (Berau), hafat lumut (Bahau), kelawat jumok (Berau), pakiki (Melayu), songneong (Modang), warik bamban (Bukit), woruk pukot (Dusun).
Posting Komentar